jump to navigation

Adakah orang yang Akan Mendoakan Kita? October 20, 2008

Posted by ropeh1 in Pencerahan.
Tags:
trackback

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya  stroke.  Sudah 7 malam dirawat diRS di ruang ICU. Di saat  orang-orang terlelap  dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat  menghampiri si  pengusaha yang terbaring tak berdaya.
 
Malaikat memulai pembicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 org  berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan  sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
 
“Kalau hanya mencari 50 orang,itu mah gampang ” kata si pengusaha  ini dengan yakinnya. Setelah itu Malaikat pun pergi & berjanji akan datang 1  jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
 
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan  antusiasnya  si pengusaha bertanya, “Apakah besok pagi aku sudah  pulih? Pastilah  banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya  lebih dari  2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa  pasti bukan  persoalan yang sulit”.
 
Dengan lembut si Malaikat berkata, “Anakku, aku sudah  berkeliling  mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini   baru 3  orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60  menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa  buat kesembuhanmu” .Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar  besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat  kesembuhannya. Di layar  itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada  2 orang  anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan  tampak ada  tetesan air mata di pipi mereka”.
 
 Kata Malaikat,”Aku akan memberitahukanmu, kenapa  Tuhan   memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang  tidak  putus-putus berharap akan kesembuhanmu”.  Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00  subuh, ”  Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah  suami atau ayah  yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami,  aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia  memberikan  sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi  perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan,  tolong pandang  anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka  masih  membutuhkan  seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang  diri.”
 
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air  matanya  semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus  karena kurang  istirahat”.Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di  pipi  pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia  bukanlah  suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi  anak-anaknya. Malam  ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan  anak-anak padanya.
 
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit  lagi,  melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si  pengusaha  ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah  terlambat ! Tidak  mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang ! . Dengan setengah bergumam dia bertanya,”Apakah diantara karyawanku,  kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada
 yang berdoa  buatku?”
 
Jawab si Malaikat,”Ada beberapa yg berdoa  buatmu, Tapi mereka tidak  tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita  saat ini.  Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah  atasan  yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak  bersalah”. Si  pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini  adalah malam  yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk  melihat anak  dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.  Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang  sulung tertidur  di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga  tertidur  di kursi sambil memangku si bungsu.
 
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat  berkata, “Anakku, Tuhan melihat air matamu dan  penyesalanmu ! ! Kau  tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu  tepat jam  24:00″. Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha  bertanya  siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat  menunjukkan  suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
 
 Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.  “Benar anakku,  kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang  lalu, walau  aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas  saja dan  untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar  negeri.  “Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut  membaca di koran  kalauseorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di  ICU. Setelah  melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang  koma adalah  kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya  anak-anak panti  asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. ”
Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak  punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.  Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita  pikir itu  hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi  dia. Mungkin  saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh  dukungan doa  dari orang-orang yang mengasihi dia.
 
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan  kekuatan  baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa  yang  terjadi. Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain… Sebaliknya  perbanyaklah  berdoa buat orang lain.
 
Terima kasih
 
 “Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan  phisiknya,tapi  dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan pelan, “Ya  TUHAN  
saya  mencintai-MU dan membutuhkan- MU, datang dan terangilah  hati kami” . 

 

Kiriman Wendra Mansur (Akt 87)  
 
 
 

 

 

 

 

 

 

Comments»

No comments yet — be the first.

Leave a comment